Penjabaran - Pengertian dan Contoh Resensi Cerpen Lengkap - Definisi Resensi dan Contoh Resensi Cerpen akan dibahas di blog pendidikan yang sekiranya penting untuk anda pelajari bersama di sekolah.Sebelum melangkah jauh ke arah Contoh Resensi Cerpen maka sebaiknya anda terlebih dahulu mengetahui Pengertian Resensi sebuah cerpen.
Definisi atau Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Contoh Resensi Cerpen Manusia Sapu Karya Maulida Laila AR
Identitas Cerpen :
Judul : Manusia Sapu
Pengarang : Maulida Laila AR
Penerbit : Solopos
Tahun Terbit : 19 September 2010
Sudah sepekan Ratmi mengamati seorang penjual sapu yang berada di perempatan depan rumahnya. Karena penasaran, dia bertanya kepada ibunya. Menurut ibunya, dia dipanggil Pak Sapu dan tinggal dibantaran Kali Samin. Namun karena Ratmi masih penasaran, dia beralasan untuk dapat membeli sapu pada Pak Sapu tersebut. Selama Ratmi membeli sapu, dia bertanya berbagai hal mengenai Pak Sapu itu. Ternyata dia bernama Pak Suyudi yang sudah berumur 87 tahun. Mendengar hal itu, Ratmi merasa kalau anak dari Pak Suyudi itu tidak punya belas kasihan pada orang tua. Namun setelah dia bertanya kembali, dia kemudian mengetahui kalau istri dari Pak Suyudi adalah seorang penyapu, sedangkan kedua anaknya menjadi penjual sapu dan pembuat sapu. Dua hari setelah kejadian itu, Ratmi tidak lagi melihat Pak Suyudi. Dia kemudian bertanya kepada ibunya, kemudian dia mengetahui kalau rumah Pak Suyudi yang ada di bantaran Kali Samin tersapu oleh arus sungai yang sedang banjir. Pak Suyudi sekeluarga pun belum diketemukan keberadaannya sampai sekarang. Mendengar hal itu, hati Ratmi pun menjadi sedih.
Dengan membaca sekilas dari sinopsis diatas jelas diketahui bahwa cerpen yang bertemakan sosial ini memiliki alur maju yang sangat runtut. Apalagi setting yang beragam namun mudah dimengerti seperti bantaran Kali Samin, rumah Ratmi, dan siang hari di perempatan depan rumah menjadi nilai positif dalam hal komunikatifnya. Cerpen ini mengandung amanat tentang kepedulian sosial terhadap orang yang kurang mampu. Sudut pandang yamg merupakan orang pertama tokoh utama ini semakin menyatu dengan gaya bahasa yang tidak terlalu berbelit-belit dan komunikatif ini.
Akan tetapi, cerpen yang diperankan oleh Pak Suyudi, Ratmi dan ibunya ini terasa kurang aktif karena terlalu banyaknya penggambaran setting serta pemikiran tokoh yang terlalu panjang. Ditambah dengan setting waktu yang kurang membuat cerpen ini kurang dapat dirasakan suasana yang sebenarnya terjadi dalam cerita tersebut. Namun Maulida tidak berkutat pada kesalahan tersebut. Pada akhir cerita, dia memperbaikinya dengan gaya bahasa yang miris yang membuat hati merasakan betapa menyedihkannya hal yang terjadi pada keluarga Pak Samin. Kegelisahan yang dirasakan oleh Ratmi pun dapat ditampilkan kepada pembaca dengan sangat baik.
Maulida Laila mungkin terinspirasi oleh kehidupan zaman sekarang ini yang sangat sulit dan banyak dijumpai orang-orang kurang mampu karena harga kebutuhan hidup yang selalu meningkat tiap tahunnya. Penulis ingin mengangkat kerasnya kehidupan seorang penjual sapu yang harus memeras keringat meskipun dia sudah berbau tanah. Dia yang mengetahui dan memahami kesulitan masyarakat kelas bawah kemudian menuangkan goresan hatinya pada cerpen ini.
Bahasa yang sederhana serta jelas pada cerpen ini menjadi nilai positif tersendiri, namun banjirnya gaya bahasa pada tiap pembuka dan penutup percakapan menjadi hal yang membuat cerpen ini agak terkesan berbelit- belit, namun hal ini bersifat relatif bagi setiap orang. Percakapan yang terasa memakai logat jawa ini menjadi daya tarik khusus, apalagi dengan penambahan kosa kata jawa yang baik dan bisa dimengerti umum. Seandainya gaya bahasanya padat dan indah, pastilah cerpen ini menjadi sempurna. Bahasa yang komunikatif serta sedikitnya nilai kurang membuat cerpen ini cocok bagi para pembaca, terutama bagi yang masih pemula.
Sekian dulu mengenai artikel Pengertian dan Contoh Resensi Cerpen Terbaru semoga bermanfaat untuk anda semuanya.(baca juga : Unsur Intrinsik pada Cerpen )
Demikianlah artikel yang bisa saya share mengenai Pengertian dan Contoh Resensi Cerpen Lengkap semoga bermanfaat dan berguna untuk anda semua - Pengertian dan Contoh Resensi Cerpen Lengkap
0 comments:
Post a Comment